Pengertian
Citra dan Opini Publik dalam Public Relations
Berbicara Public Relations tak bisa lepas dengan hal
opini publik dan citra positif. Hal tersebut merupakan tugas utama dan tujuan
dari public relations officer yaitu agar perusahaan/instansi yang diwakilkan
mempunyai citra yang baik dimata publiknya dengan cara yang saling
menguntungkan (win-win solution).
Citra
Definisi citra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah rupa, gambar, gambaran, yaitu gambaran yang dimiliki orang banyak
mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk.
Sementara di website wikipedia.org, image atau citra
didefinisikan sebagai a picture of mind,
yaitu suatu gambaran yang ada didalam benak seseorang.
Sedangkan menurut Frank Jefkins mengertikan citra
sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan personel, produk, atau jasa-jasa suatu
organisasi atau perusahaan. (Jefkins, 2003:412)
Rhenald Kasali mendefinisikan citra sebagai kesan yang
timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul
karena adanya informasi. (Kasali, 2003:30)
Menurut Frank Jefkins, dalam bukunya Hubungan Masyarakat (Intermasa,1992) ada
beberapa jenis citra (image) yang
dikenal di dunia public relations, dan dapat dibedakan satu dengan yang lainnya
sebagai berikut :
- Citra Cermin (mirror image)
Pengertian disini bahwa
citra cermin yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan terutama para
pemimpinnya yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang
luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra di masyarakat
ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan citra di
lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra”negatif yang muncul.
- Citra Kini (current image)
Citra merupakan kesan
yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan /organisasi atau hal
yang berkaitan dengan produknya. Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang
baik penerimaanya, sehingga dalam posisi tersebut pihak humas/PR akan menghadapi
resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice), dan hingga muncul
kesalahpahaman (misunderstanding)yang
menyebabkan citra kimi yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan
negatif yang diperolehnya.
- Citra Keinginan (wish image)
Citra keinginan ini
adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap
lembaga/perusahaan, atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal good awareness, menyenangkan dan
diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan (take and give) oleh publiknya atau masyarakat umum.
- Citra Perusahaan (corporate image)
Jenis citra ini adalah
yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana
menciptakan citra perusahaan (corporate
image) yang opsitif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin
tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang
marketing, dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial (social care) sebagainya. Dalam hal ini
pihak humas/ PR berupaya atau bahkan ikut bertanggung jawab untuk
mempertahankan citra perusahaan, agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap
bernilai tinggi (liquid) untuk
berkompetensi di pasar bursa saham.
- Citra serbaneka/majemuk (multiple image)
Citra ini merupakan citra
pelengkap dari citra perusahaan diatas, misalnya bagai mana pihak humas/PR akan
menampilkan pengenalan (awareness)
terhadap identitas perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam (uniform)
para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor, dan penampilan para profesionalnya.
Semua itu kemudian diunifikasikan atau diidentikan kedalam suatu citra
serbaneka/majemuk (multiple image)
yang diintegrasiakn terhadap citra perusahaan (corporate image)
- Citra penampilan (performance image)
Citra penampilan ini
lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja dan penampilan diri
(performance image) para profesional pada perusahaan bersangkutan. Misal dalam
memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanan, menyabut telpon, tamu, dan
pelanggan serta publiknya, harus serba menyenangkan serta memberikan kesan yang
selalu baik. Mungkin masalah citra penampilan ini kurang diperhatikan atau
banyak disepelekan orang. Misalnya, dalam hal mengangkat secara langsung telpon
yang sedang berdering tersebut dianggap sebagai tindakan interupsi, termasuk si
penerima telpon masuk tidak menyebut identitas nama pribadi atau peruashaan
bersangkutan merupakan tindakan kuang bersahabat dan melanggar etika. (Ruslan,
2014:76-78)
Opini
Publik
Di website wikipedia.org tertulis definisi opini
publik adalah pendapat sekelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat dan
diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan
kepentingan.
Menurut Dra. Djonaesih S. Sunarjo, SU dalam bukunya
opini publik, terbitan Liberty Yogyakarta, (1997), ciri-ciri opini publik
adalah :
- Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataannya.
- Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat.
- Mempunyai pendukung dalam jumlah besar. (Ruslan, 2014:66)
Untuk memahami opini seseorang dan publik, menurut
R.P. Abelson (1968) mempunyai kaitan dengan :
- Kepercayaan mengenai sesuatu (belief)
- Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya (attitude)
- Persepsi (perception), yaitu suatu proses memberikan makna, yang berakar dari berbagai faktor, yakni :
a. Latar
belakang budaya, kebiasaan dan adat istiadatyang dianut seseorang atau
masyarakat.
b. Pengalaman
masalalu seseorang atau kelompok tertentu menjadi landasan atas pendapat atau
pandangannya.
c. Nilai-nilai
yang dianut (moral, etika, dan keagamaan yang dianut atau nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat).
d. Berita-berita,
dan pendapat-pendapat yang berkembang yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap
pandangan seseorang. Bisa diartikan berita-berita yang dipublikasikan itu dapat
sebagai pembentuk opini masyarakat. (Ruslan, 2014:66-67)
Dalam proses
pembentukan opini digambarkan bagaimana persepsi seseorang yang dipengaruhi
latar belakang budaya, pengalaman-pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut
dan berita yang sedang berkembang.pada akhirnya membentuk opini publik. Proses
inilah yang akan melahirkan suatu intepretasi atau pendirian seseorang, dan
pada akhirnya akan terbentuknya suatu opini publik, apakah natinya bersifat
mendukung, menentang, atau berlawanan. (Ruslan, 2014:68)
Faktor-faktor yang dapat membentuk opini publik
menurut D.W. Rajecki, dalam bukunya Attitude,
Themes,and Advance (1982), yaitu mempunyai tiga komponen pokok yang dikenal
dengan ABCs of attitude, penjelasannya sebagai berikut :
- Komponen A : Affect (perasaan atau emosi)
Komponen ini berkaitan
dengan rasa senang, suka, sayang, takut, benci, sedih, dan kebanggaan hingga
muak atau bosanterhadap sesuatu, sebagai akibat setelah merasakannya atau
timbul setelah melihat dan mendengarkannya. Kemudian komponen afektiftersebut
merupakan evaluasi berdasarkan perasaan seseorang yang secara emotif (aspek
emosional) untuk menghasilkan penilaian, yaitu “baik atau buruk”.
- Komponen B : Behaviour (tingkah laku)
Komponen ini lebih
menampilkan tingkah laku atau perilaku seseorang, misalnya bereaksi untuk
memukul, menghancurkan, menerima, menolak, mengambil, membeli, dan lain
sebagainya.jadi komponen untuk menggerakan seseorang secara aktif (action element) untuk melakukan tindakan
atau berperilaku atas suatu reaksi yang sedang dihadapinya.
- Komponen C : Cognition (pengertian atau nalar)
Komponen kognisi ini
berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai suatu informasi, pesan fakta
dan pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya. Komponen ini menghasilkan
penilaian atau pengertian dar seseorang berdasarkan rasio dan kemampuan
penalarannya. Atrinya kognitif tersebut merupakan aspek intelektualitas
seseorang yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. (Ruslan, 2014:68-69)
Daftar Pustaka
Jefkins, Frank. (2003). Public Relations Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Kasali, Rheland. (2003). Manajemen Public Relations. Jakarta. Grafiti.
Ruslan, Rosadi. (2014). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsep dan Aplikasinya
(Edisi Revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kbbi.web.id/citra
Wikipedia.org/wiki/citra_(hubungan masyarakat)#referensi
(26 mei 2015, pukul 10.00 WIB)
Wikipedia.org/wiki/Opini_publik (27 Mei 2015, pukul
15:14)