Pages

Jumat, 12 Juni 2015

5 Tips Berkenalan yang Baik

5 Tips Berkenalan yang Baik

Berkenalan merupakan hal yang sulit dilakukan oleh beberapa orang. Disaat tertentu terkadang kita pernah merasakan keinginan untuk saling berkenalan satu dengan yang lainnya dengan orang yang berada di dekat kita, contohnya saat kita sedang menunggu bus di halte, menunggu sesuatu di ruang tunggu, saat kita sedang bersantai di food corner atau di taman dan sebagainya. Untuk memulai percakapan terkadang kita juga didatangi rasa takut, ragu, segan, dan bingung. Tak jarang pula untuk memulai suatu percakapan kita diliputi oleh rasa gengsi untuk memulai pembicaraan yang akhirnya tidak terjadi percakapan ataupun perkenalan sehingga kesempatan untuk berkenalan dengan orang yang ingin kita kenal berlalu begitu saja.


Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi dan mental untuk memulai percakapan sangat diperlukan. Komunikasi juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menuju kesuksesan. Tak jarang ditemukan seseorang yang berkenalan dengan orang lain dengan cara yang kurang baik sehingga membuat orang lain merasa ilfil atau risih. Berikut ini adalah tips berkenalan yang baik.


1.    Sadari bahwa sesungguhnya manusia adalah mahluk sosial


Pertama-tama anda harus menyadari bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, manusia selalu ingin berdampingan satu sama lain dan butuh membaur dengan manusia di sekitarnya. Pada dasarnya antara dua orang yang belum saling mengenal sebenarnya satu sama lain ingin berkenalan, namun tidak ada salah satu yang mempunyai keberanian untuk memulai. Jadi bukan hanya anda yang ingin berkenalan dan berkomunikasi secara efektif dengan orang yang ingin anda kenal, tapi ia pun sebenarnya ingin berkenalan dengan anda.


Dalam hal ini andapun harus membuka diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Percayalah bahwa anda termasuk orang yang mempunyai keberanian. Keberanian untuk memulai menyapa orang lain, keberanian untuk berbicara kepada orang lain, keberanian untuk menghargai orang lain, serta keberanian-keberanian yang positif dalam berkomunikasi.


2.    Tampilah dengan menarik

 
Anda tidah harus tampan atau cantik untuk menjadi menarik karena yang terpenting adalah penampilan yang pantas dan pikiran yang positif. Dalam penelitiannya, Albert Mehrabin dalam Ranjit Singh M (Enhancing Personal Quality, 2004) mengungkapkan sebanyak 55% pemahaman komunikasi tatap muka ditunjukan oleh bahasa tubuh, 33% oleh nada suara, dan hanya 7% oleh ucapan kata-kata.


Pada umumnya orang akan memiliki kesan tentang orang lain berdasarkan cara berfikir, berpakaian, berbicara, dan berinteraksi dengan mereka. Penampilan pribadi, kerapihan, bahasa tubuh, nada suara, pilihan kata, dan hal lainnya menentukan kesan orang lain terhadap kita. Oleh karena itu saat mulai berkenalan sebaiknya anda berjabat tanganlah dengan mantap, berbahasa yang baik dan benar, senyum, jadilah pendengar yang baik, bicaralah bengan jelas, menjaga keseimbangan postur, berpakaian yang wajar dan pantas, jagalah kebersihan badan, dan percaya diri tanpa harus membanggakan diri. Jujurlah dalam berkomunikasi dan berpenampilan tetapi tetap jaga etika dalam berkomunikasi. Karena apabila anda terlalu memaksakan diri menjadi orang lain, biasanya hanya akan membuat kesan bahwa anda adalah orang yang tidak jujur.


3.    Jurus 1 meter 30 detik

 
Maksudnya adalah saat anda berhadapan atau duduk bersampingan dengan seseorang yang sebelumnya belum anda kenal, berjarak satu meter sebelum 30 detik beranikanlah diri anda untuk memulai percakapan. Hal tersebut ampuh untuk mencairkan suasana agar tidak terjadi kekakuan yang tidak diharapkan selanjutnya. Akan terasa beda rasanya jika anda baru memulai percakapan setelah sekian lama anda berada didekat seseorang tersebut. Mulailah memulai pembicaraan sesegera mungkin.


4.    Bersikaplah ramah dan santun

 
Pada umumnya orang lebih menyukai seseorang yang ramah dan santun daripada orang yang tidak sopan dan bicaranya sembarangan. Biasakan diri untuk menjaga emosi dalam kondisi tenang, santun, dan ceria. hal tersebut adalah salah satu inti pemancaran karisma dalam diri seseorang. Untuk bersikap ramah, anda bisa memulainya dari hal-hal kecil, seperti murah senyum, menghargai perasaan orang lain, dan perhatian terhadap lingkungan. Tutur kata dan bahasa tubuh juga dapat menunjukan sebuah keramahan seseorang. Banyak manfaat yang akan diperoleh seseorang yang mempunyai sikap ramah. Ia akan disegani banyak orang, menjadi sosok pribadi yang berkharisma, dihormati bnyak orang, menjadi seseorang yang berpengaruh, dan sebagainya. Ramah dan santun adalah hal yang dapat menyenangkan orang lain.


5.    Jadilah pendengar yang baik

 
Anda tidak harus terus menerus berbicara agar dihargai orang lain. Dengan anda mendengarkan, orang lain akan merasa dihargai dan otomatis orang lain akan menghargai anda. Dengan mendengarkan, orang lain jauh lebih menghargai anda dibandingkan apabila anda bicara terus menerus tanpa memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara. Pada dasarnya seseorang itu senang apabila perkataan yang diucapkannya itu di dengarkan dan dimengerti oleh orang lain. Ia merasa dihargai saat ucapannya didengarkan.


Jadilah pendengar yang baik dengan menghargai apa yang orang lain ucapkan. Banyak sekali manfaat dari menjadi pendengar yang baik. Dari menjadi pendengar yang baik anda bisa menambah pengetahuan, membangun suatu hubungan yang baik, mendapatkan ide, dan membangun loyalitas orang lain kepada anda. Bila seseorang menceritakan tentang dirinya kepada anda itu berarti orang tersebut percaya dengan anda. Pahami suasana hati lawan bicara anda. Sebaiknya jangan memotong pembicaraannya kecuali dalam keadaan terpaksa seperti bus atau kereta yang anda tunggu sudah datang ataupun yang lainnya. Tetap tenang dan beri perhatian selama anda mendengarkan orang tersebut berbicara. Dalam hal ini menjaga rahasia mutlak diperlukan. Berilah respon yang baik setelah ia selesai bercerita.


Referensi :

Wijaya, Choki. (2010). Seni Berbicara dan Berkomunikasi. Yogyakarta: Second Hope.

Kamis, 04 Juni 2015

Skrip Siaran Radio (oleh Wiwid Adiyanto)



Contoh skrip atau naskah siaran radio

Nama radio :123,45 Radio Gapura FM
Tagline : Gagal Punya Selera
Program : Siang Adem
Durasi : 2 jam
Waktu : 4 Juni 2015 pukul 12.00 -14.00 WIB
Format : request lagu dan kirim salam
Segmentasi : remaja usia 15 - 30

              
   
Opening


Seratus dua puluh tiga koma empat lima / Radio Gapura FM / Gagal punya selera//
Hallo / Selamat siang teman Gapura/ apa kabar?//


Semoga/ semuanya dalam kondisi yang baik//


Tanpa terasa/ sudah hari ke empat di bulan Juni dua ribu lima belas ini//
Sekarang teman Gapura ditemenin sama penyiar baru/ Wiwid Adiyanto// di acara Siang adem/ cuaca panas/ hati tetep adem//


Selama dua jam kedepan/ dari jam dua belas/ sampai jam dua siang nanti/ Adi bakal menemin kamu/ dengan tembang-tembang pilihan//


Teman Gapura juga bisa request lagu dan kirim salam/ di nomor 08783241235/ atau telpon/ di 765432//



Lagu 



Seratus dua puluh tiga koma empat lima / Radio Gapura FM / Gagal punya selera// Masih bersama Adi disini/ di siang adem/ cuaca panas/ hati tetep adem//


Teman Garupa/ sebentar lagi weekend nih/ Kalo kita ngomongin weekend/ yang terlintas dalam pikiran adalah/ melepas penat dari rutinitas// caranya bisa dengan rekreasi/ ataupun melakukan hal kesukaan kamu//


Kira-kira/ rencana apa yang udah kamu siapin buat ngisi weekend kali ini?// ya/ apapun rencana positif kamu/ Adi doain semoga semua berjalan dengan lancar//


Buat teman Gapura/ yang pengen banget berekreasi keluar kota atau keluar negeri di weekend ini/ tapi waktu tidak memungkinkan/ atau dana terbatas/ ya sudah deh/ gak usah dipaksain//


Yang paling penting adalah/ berkumpul dalam suasana hangat bersama orang orang tersayang/ yang selalu menunggu kehadiran kita di tengah tengah mereka//


Oke/ Adi bacain dulu SMS yang udah masuk kesini// ada Angga di Tembalang/ mau request lagunya Tulus dengan Sepatu/ salam salamnya buat seluruh penghuni kos aja// iya deh/ abis ini bakal Adi puterin lagunya// ada juga Zofa di Banyumanik/ request lagunya Tohpati featuring Sutha dengan Senandung Rindu/ salam salamnya buat teman teman di kampus// 


Terima kasih buat teman Gapura yang udah SMS kesini/ buat yang belom SMS/ masih Adi ditunggu sampai jam setengah dua nanti//


Kalo gitu langsung aja Adi puterin lagunya Tulus dengan Sepatu//



Lagu 



Emm/ lagu Senandung Rindu barusan memang enak banget didengerin siang siang gini// liriknya yang menyentuh bisa bikin kamu senyum senyum sendiri/ apalagi buat teman Gapura yang lagi merindukan seseorang// yang pasti bikin adem deh di sela aktivitas kamu siang ini//


Gak kerasa sekarang udah hampir jam setengah dua siang// Ngomong ngomong/ teman Gapura udah makan siang belom nih?// biar aktivitas sibuk/ tapi jangan lupa makan ya// buat teman Gapura yang masih sibuk dengan aktivitasnya dan belom makan/ sempetin dulu deh buat makan siang// soalnya kalo kamu terlalu maksain diri buat aktivitas/ nantinya kamu malah bisa sakit// kalo udah sakit badan jadi gak enak/ semangat berkurang/ dan otomatis mengganggu aktivitas kamu//


Oiya/ yang namanya kesehatan itu penting sekali teman Gapura/ baik sehat badan/  ataupun pikiran// kita perlu sehat untuk beraktivitas secara maksimal/ bisa dikatakan/ kesehatan itu berpengeruh kepada hampir semua hal yang kita lakukan// kalo kita sehat/ kita bisa berfikir lebih jernih/ dan juga bisa menjalani hari dengan semangat// sebaliknya/ kalo kita sakit/ untuk berfikirpun akan terasa sulit sekali untuk berkonsentrasi// maka dari itu/ teman Gapura selalu jaga kesehatan ya// buat teman gapura yang lagi sakit/ Adi doain semoga lekas sembuh//



Lagu



Closing


Oke teman gapura/ sekarang udah jam dua siang/ gak kerasa udah dua jam Adi nemenin kamu di siang adem// terima kasih banyak buat teman Gapura yang udah SMS/ Telpon/ dan yang udah gabung sama Adi disini dari jam dua balas tadi// sekarang waktunya Adi undur diri/ Insyaallah kita akan ketemu lagi besok di jam dan acara yang sama//


Yap/ Adi pamit/ selamat melanjutkan aktivitas/ byeeeee///


Lagu terakhir

Senin, 01 Juni 2015

Pengertian Media Relations


Pengertian Media Relations
Posting kali ini saya akan membahas tentang pengertian, penjelasan, kiat-kiat, dan juga tujuan media relations dari beberapa buku yang berkaitan dengan public relations dan media relations.

Media relations adalah aktivitas komunikasi public relations/humas untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang. (Wardhani, 2008:9)

Mengelola relasi yang baik dengan media menjadi sangat penting untuk menunjang kegiatan PR. Bahkan dibanyak organisasi, ukuran keberhasilan kegiatan PR seringkali didasarkan pada jumlah pemberitaan yang disiarkan media massa. (Iriantara, 2005:80)

Menarik menyimak pernyataan mantan PRO Universitas Winconsin-River Fall, Barbara Averill (1997), “media relations hanyalah salah satu bagian dari public relations, namun ini bisa menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien. Begitu kita bisa menyusun pesan yang bukan saja diterima tetapi juga dipandang penting oleh media lokal, maka kita sudah membuat langkah besar menuju keberhasilan program”. (Iriantara, 2005:28)

Reputasi perusahaan atau organisasi sedikit banyak bergantung pada seberapa baik hubungan yang terjalin antara perusahaan atau organisasi dan insan pers. Peluncuran produk baru maupun informasi penting yang berkenaan dengan kebijakan sangat memerlukan peran media massa. Melalui pemberitaan media massa tersebut diharapkan agar publik dapat menerima serta memahami setiap langkah yang diambil oleh perusahaan atau organisasi. Media massa membutukan berita, sedangkan perusahaan atau organisasi memerlukan sarana untuk menyampaikan informasi. Sebuah hubungan yang saling memiliki kebergantungan satu dengan lain. Sebuah hubungan yang sederhana, namun jika tidak tepat dalam mengelola akan memberikan akibat yang buruk. Hubungan dengan media yang buruk akan menyulitkan disaat perusahaan tengah berada dalam situasi krisis. (Fariani dan Aryanto, 2009: 41)

Media massa atau pers itu mempunyai kekuatan yang dahsyat. Sampai-sampai Napoleon Bonaparte pernah mengatakan “jika media dibiarkan saja, saya tidak akan bisa berkuasa lebih dari tiga bulan” ini membuktikan bahwa media mempunyai kekuatan yang besar. (Nurudin, 2008:51)

Media memiliki kekuatan untuk membentuk pendapat umum atau yang biasa disebut opini publik. Menurut Leonard W.Doob, dalam Sunarjo, 1984, pengertian opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Definisi ini menyebutkan bahwa opini publik itu berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara pribadi maupun sebagai anggota kelompok. Doob lebih jauh mengungkapkan bahwa yang membentuk opini publik adalah sikap pribadi seseorang ataupun sikap kelompoknya,karena sikap ditentukan oleh pengalamannya, yaitu pengalaman dari dan dalam kelompok itu pula. (Adrianto dan Soemirat,2002: 103-104)

Lesly (1991:7) menjelaskan definsi media relations sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon  kepentingan media terhadap organisasi. Yosal Iriantara dalam bukunya Media Relations menyimpulkan bahwa media relations merupakan bagian dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publiknya untuk tujuan organisasi. (Iriantara, 2005:32)

Ada lima prinsip dasar yang menjadi pedoman praktisi public relations atau humas dalam berhubungan dengan media massa yakni :
1.      Memperhatikan tenggat waktu (deadline) media massa.
2.      Jengan pernah berbicara bohong, bicara benar atau diam.
3.      Mengembangkan kedekatan dan hubungan akrab dengan media.
4.      Menjadi nara sumber yang berharga.
5.      Jangan membuka pertengkaran yang tak perlu. (Iriantara, 2005:92)

Frank Jefkins pernah memberikan kiat agar hubungan pers atau media bisa terbina secara baik, antara lain sebagai berikut.
1.   Servicing the media (memahami dan melayani media). Seperti dengan memberikan yang dibutuhkan media, informasi yang disenangi media dan lain-lain.
2.  Establishing a reputations for realibility (membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya). Para praktisi humas sudah sepantasnya senantiasa  siap menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat, lengkap, dan terpercaya dimana saja dan kapan saja dibutuhkan.
3.    Supplying good copy (menyediakan salinan yang baik). Salinan ini tidak hanya berupa data-data yang tercetak dalam kertas, tetapi juga rekaman foto, kaset dan video yang berguna bagi wartawan. Keahlian dalam mengoprasionalkan peralatan tersebut akan mendukung kegiatan humas.
4.   Coorperation in providing material  (bekerja sama dalam penyediaan materi). Karena kerja praktisi humas sangat berkaitan erat dengan wartawan, maka dua pihak itu harus bekerja sama dengan baik.
5.  Providing verivications facilities (menyediakan fasilitas verifikasi). Jika para wartawan tersebut masih sangsi dengan materi yang diberi praktisi humas, praktisi humas harus siap untuk menerima wartawan yang ingin mengadakan cek ulang materi.
6. Building personal relationship with media (membangun hubungan personal yang kokoh). Kejujuran, keterbukaan serta saling pengertian antara humas dan wartawan sudah selayaknya dilakukan. (Nurudin, 2008:46-49)

Tujuan media relations bagi organisasi, yaitu :
1. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah lembaga/organisasi yang baik untuk diketahui umum.
2.   Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media (liputan, laporan, ulasan tajuk yang wajar, obyektif dan seimbang) mengenai hal-hal yang menguntukan lembaga/organisasi.
3. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan lembaga/organisasi.
4.  Untuk melengkapi data/informasi bagi pimpinan lembaga organisasi bagi keperluan pembuatan penilaian (assesment) secara tepat mengenai situasi atau permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan lembaga/perusahaan.
5.  Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa saling percaya dan menghormati. (Rachmadi, 1882:56)
(Wardhani, 2008:13)

Demikian posting saya mengenai media relations. Kurang lebihnya saya mengharapkan komentar, kritik, dan saran dari teman-teman yang membaca tulisan saya agar saya bisa menulis lebih baik lagi. Semoga tulisan ini  bermanfaat. Terima kasih :)

Daftar Pustaka
Fariani, Silvia Rita dan Widodo Aryanto. (2009). Panduan Praktisi PR. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Iriantara, Yosal. (2005). Public Relations: Konsep, Pendekatan, dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nurudin. (2008). Hubungan Media Konsep dan Aplikasi. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Soemirat, Soleh dan Adrianto, Elvinaro. (2002). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Wardhani, Diah. (2008). Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Jakarta: Graha Ilmu.