5 Tips Berkenalan yang Baik
Berkenalan merupakan hal yang sulit dilakukan oleh beberapa orang. Disaat tertentu terkadang kita pernah merasakan keinginan untuk saling berkenalan satu dengan yang lainnya dengan orang yang berada di dekat kita, contohnya saat kita sedang menunggu bus di halte, menunggu sesuatu di ruang tunggu, saat kita sedang bersantai di food corner atau di taman dan sebagainya. Untuk memulai percakapan terkadang kita juga didatangi rasa takut, ragu, segan, dan bingung. Tak jarang pula untuk memulai suatu percakapan kita diliputi oleh rasa gengsi untuk memulai pembicaraan yang akhirnya tidak terjadi percakapan ataupun perkenalan sehingga kesempatan untuk berkenalan dengan orang yang ingin kita kenal berlalu begitu saja.
Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi dan mental untuk memulai percakapan sangat diperlukan. Komunikasi juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menuju kesuksesan. Tak jarang ditemukan seseorang yang berkenalan dengan orang lain dengan cara yang kurang baik sehingga membuat orang lain merasa ilfil atau risih. Berikut ini adalah tips berkenalan yang baik.
1. Sadari bahwa sesungguhnya manusia adalah mahluk sosial
Pertama-tama anda harus menyadari bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, manusia selalu ingin berdampingan satu sama lain dan butuh membaur dengan manusia di sekitarnya. Pada dasarnya antara dua orang yang belum saling mengenal sebenarnya satu sama lain ingin berkenalan, namun tidak ada salah satu yang mempunyai keberanian untuk memulai. Jadi bukan hanya anda yang ingin berkenalan dan berkomunikasi secara efektif dengan orang yang ingin anda kenal, tapi ia pun sebenarnya ingin berkenalan dengan anda.
Dalam hal ini andapun harus membuka diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Percayalah bahwa anda termasuk orang yang mempunyai keberanian. Keberanian untuk memulai menyapa orang lain, keberanian untuk berbicara kepada orang lain, keberanian untuk menghargai orang lain, serta keberanian-keberanian yang positif dalam berkomunikasi.
2. Tampilah dengan menarik
Anda tidah harus tampan atau cantik untuk menjadi menarik karena yang terpenting adalah penampilan yang pantas dan pikiran yang positif. Dalam penelitiannya, Albert Mehrabin dalam Ranjit Singh M (Enhancing Personal Quality, 2004) mengungkapkan sebanyak 55% pemahaman komunikasi tatap muka ditunjukan oleh bahasa tubuh, 33% oleh nada suara, dan hanya 7% oleh ucapan kata-kata.
Pada umumnya orang akan memiliki kesan tentang orang lain berdasarkan cara berfikir, berpakaian, berbicara, dan berinteraksi dengan mereka. Penampilan pribadi, kerapihan, bahasa tubuh, nada suara, pilihan kata, dan hal lainnya menentukan kesan orang lain terhadap kita. Oleh karena itu saat mulai berkenalan sebaiknya anda berjabat tanganlah dengan mantap, berbahasa yang baik dan benar, senyum, jadilah pendengar yang baik, bicaralah bengan jelas, menjaga keseimbangan postur, berpakaian yang wajar dan pantas, jagalah kebersihan badan, dan percaya diri tanpa harus membanggakan diri. Jujurlah dalam berkomunikasi dan berpenampilan tetapi tetap jaga etika dalam berkomunikasi. Karena apabila anda terlalu memaksakan diri menjadi orang lain, biasanya hanya akan membuat kesan bahwa anda adalah orang yang tidak jujur.
3. Jurus 1 meter 30 detik
Maksudnya adalah saat anda berhadapan atau duduk bersampingan dengan seseorang yang sebelumnya belum anda kenal, berjarak satu meter sebelum 30 detik beranikanlah diri anda untuk memulai percakapan. Hal tersebut ampuh untuk mencairkan suasana agar tidak terjadi kekakuan yang tidak diharapkan selanjutnya. Akan terasa beda rasanya jika anda baru memulai percakapan setelah sekian lama anda berada didekat seseorang tersebut. Mulailah memulai pembicaraan sesegera mungkin.
4. Bersikaplah ramah dan santun
Pada umumnya orang lebih menyukai seseorang yang ramah dan santun daripada orang yang tidak sopan dan bicaranya sembarangan. Biasakan diri untuk menjaga emosi dalam kondisi tenang, santun, dan ceria. hal tersebut adalah salah satu inti pemancaran karisma dalam diri seseorang. Untuk bersikap ramah, anda bisa memulainya dari hal-hal kecil, seperti murah senyum, menghargai perasaan orang lain, dan perhatian terhadap lingkungan. Tutur kata dan bahasa tubuh juga dapat menunjukan sebuah keramahan seseorang. Banyak manfaat yang akan diperoleh seseorang yang mempunyai sikap ramah. Ia akan disegani banyak orang, menjadi sosok pribadi yang berkharisma, dihormati bnyak orang, menjadi seseorang yang berpengaruh, dan sebagainya. Ramah dan santun adalah hal yang dapat menyenangkan orang lain.
5. Jadilah pendengar yang baik
Anda tidak harus terus menerus berbicara agar dihargai orang lain. Dengan anda mendengarkan, orang lain akan merasa dihargai dan otomatis orang lain akan menghargai anda. Dengan mendengarkan, orang lain jauh lebih menghargai anda dibandingkan apabila anda bicara terus menerus tanpa memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara. Pada dasarnya seseorang itu senang apabila perkataan yang diucapkannya itu di dengarkan dan dimengerti oleh orang lain. Ia merasa dihargai saat ucapannya didengarkan.
Jadilah pendengar yang baik dengan menghargai apa yang orang lain ucapkan. Banyak sekali manfaat dari menjadi pendengar yang baik. Dari menjadi pendengar yang baik anda bisa menambah pengetahuan, membangun suatu hubungan yang baik, mendapatkan ide, dan membangun loyalitas orang lain kepada anda. Bila seseorang menceritakan tentang dirinya kepada anda itu berarti orang tersebut percaya dengan anda. Pahami suasana hati lawan bicara anda. Sebaiknya jangan memotong pembicaraannya kecuali dalam keadaan terpaksa seperti bus atau kereta yang anda tunggu sudah datang ataupun yang lainnya. Tetap tenang dan beri perhatian selama anda mendengarkan orang tersebut berbicara. Dalam hal ini menjaga rahasia mutlak diperlukan. Berilah respon yang baik setelah ia selesai bercerita.
Referensi :
Wijaya,
Choki. (2010). Seni Berbicara dan
Berkomunikasi. Yogyakarta: Second Hope.
Jumat, 12 Juni 2015
Kamis, 04 Juni 2015
Skrip Siaran Radio (oleh Wiwid Adiyanto)
Contoh skrip atau naskah siaran radio
Nama radio :123,45 Radio Gapura FM
Tagline : Gagal Punya Selera
Program : Siang Adem
Durasi : 2 jam
Waktu : 4 Juni 2015 pukul 12.00 -14.00 WIB
Format : request lagu dan kirim salam
Segmentasi : remaja usia 15 - 30
Opening
Seratus dua puluh tiga koma empat lima / Radio Gapura
FM / Gagal punya selera//
Hallo / Selamat siang teman Gapura/ apa kabar?//
Semoga/ semuanya dalam kondisi yang baik//
Tanpa terasa/ sudah hari ke empat di bulan Juni dua
ribu lima belas ini//
Sekarang teman Gapura ditemenin sama penyiar baru/
Wiwid Adiyanto// di acara Siang adem/ cuaca panas/ hati tetep adem//
Selama dua jam kedepan/ dari jam dua belas/ sampai
jam dua siang nanti/ Adi bakal menemin kamu/ dengan tembang-tembang pilihan//
Teman Gapura juga bisa request lagu dan kirim salam/
di nomor 08783241235/ atau telpon/ di 765432//
Lagu
Seratus dua puluh tiga koma empat lima / Radio Gapura
FM / Gagal punya selera// Masih bersama Adi disini/ di siang adem/ cuaca panas/
hati tetep adem//
Teman Garupa/ sebentar lagi weekend nih/ Kalo kita
ngomongin weekend/ yang terlintas dalam pikiran adalah/ melepas penat dari
rutinitas// caranya bisa dengan rekreasi/ ataupun melakukan hal kesukaan kamu//
Kira-kira/ rencana apa yang udah kamu siapin buat ngisi
weekend kali ini?// ya/ apapun rencana positif kamu/ Adi doain semoga semua
berjalan dengan lancar//
Buat teman Gapura/ yang pengen banget berekreasi
keluar kota atau keluar negeri di weekend ini/ tapi waktu tidak memungkinkan/
atau dana terbatas/ ya sudah deh/ gak usah dipaksain//
Yang paling penting adalah/ berkumpul dalam suasana
hangat bersama orang orang tersayang/ yang selalu menunggu kehadiran kita di
tengah tengah mereka//
Oke/ Adi bacain dulu SMS yang udah masuk kesini// ada
Angga di Tembalang/ mau request lagunya Tulus dengan Sepatu/ salam salamnya
buat seluruh penghuni kos aja// iya deh/ abis ini bakal Adi puterin lagunya//
ada juga Zofa di Banyumanik/ request lagunya Tohpati featuring Sutha dengan
Senandung Rindu/ salam salamnya buat teman teman di kampus//
Terima kasih buat teman Gapura yang udah SMS kesini/
buat yang belom SMS/ masih Adi ditunggu sampai jam setengah dua nanti//
Kalo gitu langsung aja Adi puterin lagunya Tulus
dengan Sepatu//
Lagu
Emm/ lagu Senandung Rindu barusan memang enak banget
didengerin siang siang gini// liriknya yang menyentuh bisa bikin kamu senyum
senyum sendiri/ apalagi buat teman Gapura yang lagi merindukan seseorang// yang
pasti bikin adem deh di sela aktivitas kamu siang ini//
Gak kerasa sekarang udah hampir jam setengah dua
siang// Ngomong ngomong/ teman Gapura udah makan siang belom nih?// biar
aktivitas sibuk/ tapi jangan lupa makan ya// buat teman Gapura yang masih sibuk
dengan aktivitasnya dan belom makan/ sempetin dulu deh buat makan siang//
soalnya kalo kamu terlalu maksain diri buat aktivitas/ nantinya kamu malah bisa
sakit// kalo udah sakit badan jadi gak enak/ semangat berkurang/ dan otomatis
mengganggu aktivitas kamu//
Oiya/ yang namanya kesehatan itu penting sekali teman
Gapura/ baik sehat badan/ ataupun
pikiran// kita perlu sehat untuk beraktivitas secara maksimal/ bisa dikatakan/
kesehatan itu berpengeruh kepada hampir semua hal yang kita lakukan// kalo kita
sehat/ kita bisa berfikir lebih jernih/ dan juga bisa menjalani hari dengan
semangat// sebaliknya/ kalo kita sakit/ untuk berfikirpun akan terasa sulit
sekali untuk berkonsentrasi// maka dari itu/ teman Gapura selalu jaga kesehatan
ya// buat teman gapura yang lagi sakit/ Adi doain semoga lekas sembuh//
Lagu
Closing
Oke teman gapura/ sekarang udah jam dua siang/ gak
kerasa udah dua jam Adi nemenin kamu di siang adem// terima kasih banyak buat
teman Gapura yang udah SMS/ Telpon/ dan yang udah gabung sama Adi disini dari
jam dua balas tadi// sekarang waktunya Adi undur diri/ Insyaallah kita akan ketemu
lagi besok di jam dan acara yang sama//
Yap/ Adi pamit/ selamat melanjutkan aktivitas/
byeeeee///
Lagu terakhir
Senin, 01 Juni 2015
Pengertian Media Relations
Pengertian
Media Relations
Posting kali ini saya
akan membahas tentang pengertian, penjelasan, kiat-kiat, dan juga tujuan media
relations dari beberapa buku yang berkaitan dengan public relations dan media
relations.
Media
relations adalah aktivitas komunikasi public relations/humas
untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka
pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang. (Wardhani,
2008:9)
Mengelola relasi yang
baik dengan media menjadi sangat penting untuk menunjang kegiatan PR. Bahkan
dibanyak organisasi, ukuran keberhasilan kegiatan PR seringkali didasarkan pada
jumlah pemberitaan yang disiarkan media massa. (Iriantara, 2005:80)
Menarik menyimak
pernyataan mantan PRO Universitas Winconsin-River Fall, Barbara Averill (1997),
“media relations hanyalah salah satu
bagian dari public relations, namun
ini bisa menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien. Begitu kita bisa
menyusun pesan yang bukan saja diterima tetapi juga dipandang penting oleh
media lokal, maka kita sudah membuat langkah besar menuju keberhasilan
program”. (Iriantara, 2005:28)
Reputasi perusahaan atau
organisasi sedikit banyak bergantung pada seberapa baik hubungan yang terjalin
antara perusahaan atau organisasi dan insan pers. Peluncuran produk baru maupun
informasi penting yang berkenaan dengan kebijakan sangat memerlukan peran media
massa. Melalui pemberitaan media massa tersebut diharapkan agar publik dapat
menerima serta memahami setiap langkah yang diambil oleh perusahaan atau
organisasi. Media massa membutukan berita, sedangkan perusahaan atau organisasi
memerlukan sarana untuk menyampaikan informasi. Sebuah hubungan yang saling
memiliki kebergantungan satu dengan lain. Sebuah hubungan yang sederhana, namun
jika tidak tepat dalam mengelola akan memberikan akibat yang buruk. Hubungan
dengan media yang buruk akan menyulitkan disaat perusahaan tengah berada dalam
situasi krisis. (Fariani dan Aryanto, 2009: 41)
Media massa atau pers
itu mempunyai kekuatan yang dahsyat. Sampai-sampai Napoleon Bonaparte pernah
mengatakan “jika media dibiarkan saja, saya tidak akan bisa berkuasa lebih dari
tiga bulan” ini membuktikan bahwa media mempunyai kekuatan yang besar.
(Nurudin, 2008:51)
Media memiliki kekuatan
untuk membentuk pendapat umum atau yang biasa disebut opini publik. Menurut
Leonard W.Doob, dalam Sunarjo, 1984, pengertian opini publik adalah sikap
orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan anggota dari sebuah
masyarakat yang sama. Definisi ini menyebutkan bahwa opini publik itu
berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara pribadi maupun sebagai
anggota kelompok. Doob lebih jauh mengungkapkan bahwa yang membentuk opini
publik adalah sikap pribadi seseorang ataupun sikap kelompoknya,karena sikap
ditentukan oleh pengalamannya, yaitu pengalaman dari dan dalam kelompok itu
pula. (Adrianto dan Soemirat,2002: 103-104)
Lesly (1991:7)
menjelaskan definsi media relations sebagai
hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap organisasi. Yosal
Iriantara dalam bukunya Media Relations menyimpulkan bahwa media relations merupakan bagian dari PR eksternal yang membina dan
mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara
organisasi dan publiknya untuk tujuan organisasi. (Iriantara, 2005:32)
Ada
lima prinsip dasar yang menjadi pedoman praktisi public relations atau humas
dalam berhubungan dengan media massa yakni :
1. Memperhatikan
tenggat waktu (deadline) media massa.
2. Jengan
pernah berbicara bohong, bicara benar atau diam.
3. Mengembangkan
kedekatan dan hubungan akrab dengan media.
4. Menjadi
nara sumber yang berharga.
5. Jangan
membuka pertengkaran yang tak perlu. (Iriantara, 2005:92)
Frank
Jefkins pernah memberikan kiat agar hubungan pers atau media bisa terbina
secara baik, antara lain sebagai berikut.
1. Servicing the media
(memahami dan melayani media). Seperti dengan memberikan yang dibutuhkan media,
informasi yang disenangi media dan lain-lain.
2. Establishing a reputations for
realibility (membangun reputasi sebagai orang yang
dapat dipercaya). Para praktisi humas sudah sepantasnya senantiasa siap menyediakan atau memasok materi-materi
yang akurat, lengkap, dan terpercaya dimana saja dan kapan saja dibutuhkan.
3. Supplying good copy
(menyediakan salinan yang baik). Salinan ini tidak hanya berupa data-data yang
tercetak dalam kertas, tetapi juga rekaman foto, kaset dan video yang berguna
bagi wartawan. Keahlian dalam mengoprasionalkan peralatan tersebut akan
mendukung kegiatan humas.
4. Coorperation in providing material (bekerja sama dalam penyediaan materi).
Karena kerja praktisi humas sangat berkaitan erat dengan wartawan, maka dua
pihak itu harus bekerja sama dengan baik.
5. Providing verivications facilities
(menyediakan fasilitas verifikasi). Jika para wartawan tersebut masih sangsi
dengan materi yang diberi praktisi humas, praktisi humas harus siap untuk
menerima wartawan yang ingin mengadakan cek ulang materi.
6. Building personal relationship with
media (membangun hubungan personal yang kokoh). Kejujuran,
keterbukaan serta saling pengertian antara humas dan wartawan sudah selayaknya
dilakukan. (Nurudin, 2008:46-49)
Tujuan
media relations bagi organisasi,
yaitu :
1. Untuk
memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah
lembaga/organisasi yang baik untuk diketahui umum.
2. Untuk
memperoleh tempat dalam pemberitaan media (liputan, laporan, ulasan tajuk yang
wajar, obyektif dan seimbang) mengenai hal-hal yang menguntukan
lembaga/organisasi.
3. Untuk
memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan
lembaga/organisasi.
4. Untuk
melengkapi data/informasi bagi pimpinan lembaga organisasi bagi keperluan
pembuatan penilaian (assesment)
secara tepat mengenai situasi atau permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan
lembaga/perusahaan.
5. Mewujudkan
hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa saling percaya
dan menghormati. (Rachmadi, 1882:56)
(Wardhani,
2008:13)
Demikian
posting saya mengenai media relations. Kurang lebihnya saya mengharapkan komentar,
kritik, dan saran dari teman-teman yang membaca tulisan saya agar saya bisa
menulis lebih baik lagi. Semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih :)
Daftar
Pustaka
Fariani,
Silvia Rita dan Widodo Aryanto. (2009). Panduan
Praktisi PR. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Iriantara,
Yosal. (2005). Public Relations: Konsep,
Pendekatan, dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nurudin.
(2008). Hubungan Media Konsep dan
Aplikasi. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Soemirat,
Soleh dan Adrianto, Elvinaro. (2002). Dasar-Dasar
Public Relations. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Wardhani,
Diah. (2008). Media Relations: Sarana
Membangun Reputasi Organisasi. Jakarta: Graha Ilmu.
Langganan:
Postingan (Atom)